top of page

Sertifikasi Apa yang Harus Diambil Perusahaan untuk Berkontribusi pada Hari Energi Bersih pada 26 Januari?


Energi matahari, berlimpah dan serbaguna, dapat dimanfaatkan bahkan pada hari berawan. | FOTO:Raphael Pouget/UNICEF
Energi matahari, berlimpah dan serbaguna, dapat dimanfaatkan bahkan pada hari berawan. | FOTO:Raphael Pouget/UNICEF

 

26 Januari: Hari Energi Bersih!

Energi, yang merupakan sumber kehidupan masyarakat modern, berada di garis depan tantangan global yang mengaitkan keadilan sosial dengan pelestarian lingkungan. Inti dari tantangan ini terletak pada kebutuhan mendesak akan solusi energi ramah lingkungan yang dapat memitigasi perubahan iklim dan menjembatani kesenjangan bagi masyarakat yang kekurangan sumber listrik yang dapat diandalkan. Hari Energi Bersih Internasional yang diperingati pada tanggal 26 Januari, berfungsi sebagai pengingat akan tanggung jawab kita bersama untuk mendorong transisi yang adil dan inklusif menuju energi berkelanjutan demi kepentingan manusia dan planet ini.


Energi Bersih dan Dampak Sosial

Di dunia yang sedang bergulat dengan perubahan iklim, pentingnya energi ramah lingkungan menjadi semakin jelas. Selain perannya dalam mengurangi emisi, energi ramah lingkungan juga mempunyai kekuatan untuk mengangkat masyarakat yang kekurangan akses terhadap sumber energi yang dapat diandalkan. Yang mengejutkan, 675 juta orang, terutama di Afrika Sub-Sahara, masih hidup tanpa listrik, sehingga menghambat kemajuan di bidang pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi. Hubungan antara energi bersih, pembangunan sosio-ekonomi, dan kelestarian lingkungan sangat penting dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh populasi rentan di seluruh dunia.


Tantangan di Depan Mata

Meskipun terdapat kemajuan, dunia belum berada pada jalur yang tepat untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 7 (SDG7) pada tahun 2030, yang bertujuan untuk memastikan akses universal terhadap energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern. Inventarisasi Global yang dilakukan Majelis Umum mengenai SDG7 pada bulan April 2024 akan menilai kemajuan dan merekomendasikan solusi. Konsekuensi buruk dari tidak adanya tindakan sudah jelas: pada tahun 2030, satu dari empat orang masih bergantung pada sistem memasak yang tidak aman, tidak sehat, dan tidak efisien, sehingga melanggengkan kemiskinan di banyak negara berkembang.


Peran Energi Bersih dalam Mitigasi Perubahan Iklim

Perjuangan melawan perubahan iklim pada hakikatnya terkait dengan penerapan energi ramah lingkungan. Sebagian besar emisi gas rumah kaca berasal dari pembakaran bahan bakar fosil untuk produksi energi. Untuk membatasi dampak perubahan iklim, kita harus beralih dari bahan bakar fosil dan berinvestasi pada sumber energi alternatif, bersih, dan berkelanjutan. Energi terbarukan, yang berasal dari matahari, angin, air, limbah, dan panas bumi, menawarkan solusi yang tepat, dengan mengeluarkan sedikit gas rumah kaca dan polutan ke atmosfer.


Perlunya Efisiensi Energi

Selain memanfaatkan sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi juga merupakan hal yang terpenting. Menerapkan teknologi yang lebih efisien di berbagai sektor, seperti transportasi, bangunan, penerangan, dan peralatan, akan menghemat uang dan mengurangi polusi karbon. Meningkatkan efisiensi energi menjamin akses universal terhadap energi berkelanjutan untuk semua.


Memperingati Hari Energi Bersih Internasional

Hari Energi Bersih Internasional, yang dideklarasikan oleh Majelis Umum (General Assembly), merupakan seruan global untuk meningkatkan kesadaran dan memobilisasi tindakan demi transisi yang adil dan inklusif menuju energi bersih. Jatuh pada tanggal 26 Januari, juga merupakan tanggal berdirinya Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA). Didirikan pada tahun 2009, IRENA sangat penting dalam mendukung transisi energi negara-negara, membina kerja sama internasional, dan menyediakan data dan analisis mengenai teknologi, inovasi, kebijakan, keuangan, dan investasi energi ramah lingkungan. Semua pihak dapat berkontribusi dalam upaya ini, khususnya para pelaku industri di bidang energi. Pemilik perusahaan harus memastikan bahwa energi yang diproduksi dan dipasarkan aman bagi lingkungan.


Sertifikasi Energi Bersih

Perusahaan dapat mengejar beberapa sertifikasi dan inisiatif untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap energi bersih, keberlanjutan, dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Sertifikasi ini sering kali memberikan kerangka kerja bagi perusahaan untuk menilai dan meningkatkan kinerja lingkungannya. Berikut adalah beberapa sertifikasi dan inisiatif penting yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan:


1.      ISO 14001: Sistem Manajemen Lingkungan (EMS):

ISO 14001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen lingkungan. Hal ini memberikan kerangka kerja bagi perusahaan untuk menetapkan, menerapkan, memelihara, dan terus meningkatkan kinerja lingkungannya.


2.      LEED (Kepemimpinan dalam Desain Energi dan Lingkungan):

LEED adalah program sertifikasi bangunan ramah lingkungan yang mengakui strategi dan praktik bangunan terbaik di kelasnya. Ini mencakup berbagai aspek keberlanjutan, termasuk efisiensi energi, konservasi air, dan kualitas lingkungan dalam ruangan.


3.      Standar Carbon Trust:

Carbon Trust Standard memberikan sertifikasi kepada organisasi-organisasi yang telah berhasil mengurangi emisi karbon mereka dan menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan. Ini diakui secara internasional dan mencakup berbagai sektor.


4.      Sertifikasi Cradle to Cradle (C2C):

Sertifikasi Cradle to Cradle menilai produk dan bahan untuk kinerja lingkungan dan sosial sepanjang siklus hidupnya. Hal ini mendorong desain produk yang mempunyai dampak positif terhadap manusia dan planet ini.


5.      RE100:

RE100 merupakan inisiatif global yang mendorong perusahaan untuk berkomitmen menggunakan 100% energi terbarukan. Perusahaan-perusahaan yang bergabung dengan RE100 berjanji untuk melakukan transisi ke 100% listrik terbarukan dalam jangka waktu yang ditentukan.


6.      Inisiatif Target Berbasis Sains (Science-Based Target - SBT):

Inisiatif SBT membantu perusahaan menetapkan target berbasis ilmu pengetahuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sejalan dengan tujuan Perjanjian Paris untuk membatasi pemanasan global. Perusahaan menyelaraskan tujuan pengurangan emisi mereka dengan ilmu pengetahuan iklim.


7.      Sertifikasi B Corp:

Korps B adalah bisnis yang memenuhi standar kinerja sosial dan lingkungan tertinggi, transparansi, dan akuntabilitas hukum. Sertifikasi B Corp adalah proses ketat yang menilai dampak perusahaan terhadap pekerja, komunitas, dan lingkungan.


8.  Sertifikasi Green Power (misalnya, Green-e):

Program sertifikasi tenaga ramah lingkungan memverifikasi dan mensertifikasi klaim energi terbarukan organisasi. Misalnya, sertifikasi Green-e memastikan bahwa perusahaan menggunakan sumber energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.


9.  Sertifikasi Energy Star:

Energy Star adalah program dari Badan Perlindungan Lingkungan AS yang mensertifikasi produk dan bangunan hemat energi. Memperoleh sertifikasi Energy Star dapat menunjukkan komitmen perusahaan terhadap efisiensi energi.


10.  Perjanjian Global PBB:

Meskipun bukan sebuah sertifikasi, UN Global Compact adalah sebuah inisiatif yang mendorong dunia usaha untuk mengadopsi kebijakan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial. Perusahaan berkomitmen terhadap sepuluh prinsip hak asasi manusia, ketenagakerjaan, lingkungan hidup, dan anti korupsi.


Kesimpulan

Saat kita memperingati Hari Energi Bersih Internasional, mari kita merenungkan kebutuhan mendesak untuk mempercepat upaya kita menuju masa depan energi yang berkelanjutan dan inklusif. Energi bersih bukan hanya solusi terhadap perubahan iklim; ini adalah jalan untuk memberdayakan masyarakat, memberantas kemiskinan, dan menjaga planet ini untuk generasi mendatang. Pada hari penting ini, perjalanan menuju masa depan yang lebih bersih dan cerah dimulai dengan kesadaran kolektif, komitmen, dan tindakan tegas.




Comments


bottom of page