RSPO RT 2024 Bangkok: Latar Belakang Sidang Umum ke-21
Bangkok – Sidang Umum ke-21 Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang berlangsung pada 11-13 November 2024 di Bangkok menandai pencapaian penting dengan diadopsinya Prinsip dan Kriteria (P&C) RSPO 2024 yang telah direvisi serta Standar Petani Swadaya (ISH) yang diperbarui. Acara ini mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor, termasuk perusahaan, LSM, dan perwakilan petani kecil.
Tujuan dan Fokus Utama Standar Baru
Standar yang diperbarui bertujuan untuk meningkatkan kejelasan, auditabilitas, dan implementasi, sekaligus mengintegrasikan sistem sertifikasi digital PRISMA untuk efisiensi yang lebih baik. Standar baru ini dikembangkan selama dua tahun dengan masukan dari petani kecil, LSM, auditor, dan pakar regional. Standar ini akan mulai berlaku setelah masa transisi selama 12 bulan, memberikan waktu yang cukup bagi anggota untuk menyesuaikan diri.
Pembaruan Utama dalam Standar RSPO 2024
Revisi standar mencakup beberapa pembaruan penting:
Kerangka HCV-HCS yang Ditingkatkan – Panduan yang lebih jelas untuk penerapan kerangka Nilai Konservasi Tinggi-Stok Karbon Tinggi (HCV-HCS) memastikan penggunaan lahan yang bertanggung jawab.
Uji Tuntas Hak Asasi Manusia Wajib – Perusahaan kini diwajibkan melakukan uji tuntas untuk mengidentifikasi dan menangani dampak terhadap hak asasi manusia.
Indikator Baru untuk Pengelolaan Air – Diperkenalkan untuk mengatasi tantangan kelangkaan air di masa depan.
Dampak dan Implementasi
Revisi ini dirancang untuk memperkuat kepatuhan dan menyederhanakan proses audit. Kepala Eksekutif RSPO, Joseph D'Cruz, menekankan bahwa standar baru ini bertujuan untuk memfasilitasi pelaksanaan praktik keberlanjutan yang efektif dan efisien di seluruh industri.
Kemitraan dengan High Conservation Value Network (HCVN)
Dalam sidang tersebut, RSPO memperbarui kemitraannya dengan High Conservation Value Network (HCVN) untuk mempromosikan perlindungan ekosistem bernilai tinggi dan hutan. Hingga tahun 2023, sertifikasi RSPO telah melindungi lebih dari 646.700 hektar hutan bernilai konservasi tinggi di seluruh dunia.
Komitmen Peterson Indonesia terhadap Petani Kecil
Peterson Indonesia, yang diwakili oleh Pak Nurhadi, menegaskan dedikasi perusahaan dalam mendukung petani kecil sebagai komponen utama dalam rantai pasok yang berkelanjutan. Perusahaan menyoroti peran penting petani kecil dalam mewujudkan keberlanjutan di industri kelapa sawit. Inisiatif Peterson Indonesia, termasuk program sertifikasi dan pelatihan, bertujuan membantu petani kecil mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas, memperoleh harga yang kompetitif, dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Upaya ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan serta memperkuat komitmen industri terhadap pengembangan yang adil dan merata.
Comments