top of page

Pertamina dan Chevron Memimpin Transformasi Energi di Indonesia Melalui Kerjasama Dekarbonisasi


Pertamina and Chevron
Sumber: pos oleh Chris Powers di LinkedIn

Pertamina dan Chevron Energy International Pte Ltd Berkolaborasi dalam Proyek Dekarbonisasi di Kalimantan Timur

Pada tanggal 13 November 2023, PT Pertamina (Persero) dan Chevron Energy International Pte Ltd menandatangani kesepakatan kerja sama dalam upaya dekarbonisasi Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon, dikenal sebagai Carbon Capture Storage (CCS) atau Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk mengurangi dampak lingkungan dan mendukung transisi menuju energi bersih.


Joint Study Agreement (JSA) dan Confidentiality Agreement CCS/CCUS

Implementasi kerja sama diwujudkan melalui Joint Study Agreement (JSA), di mana Pertamina dan Chevron akan mengkaji kelayakan CCS/CCUS di Kalimantan Timur (Kaltim), Indonesia. Untuk mendukung kerja sama ini, tiga anak usaha sektor hulu Pertamina, yakni PT Pertamina Hulu Mahakam, PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga, dan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, telah menandatangani tiga confidentiality agreement CCS/CCUS. Kesepakatan ini memungkinkan pertukaran informasi terkait data geologi, geofisika, peta-peta, model-model dan interpretasi, catatan-catatan, ringkasan, dan informasi komersial terkait wilayah-wilayah potensial.


Mendorong Rencana CCS Hub di Kalimantan Timur

Pertamina dan Chevron telah menjajaki dan berkolaborasi sejak 2022, dan penandatanganan ini menjadi langkah konkret dalam mengakselerasi pengembangan proyek CCS Hub di Kalimantan Timur. Proyek ini akan mengintegrasikan area penghasil emisi di Klaster Industri Balikpapan dan Bontang, menciptakan solusi yang holistik dalam menghadapi tantangan emisi karbon di Indonesia.


Komiten Pertamina untuk Bisnis Rendah Karbon dan Dekarbonisasi

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menyatakan komitmen perusahaan untuk mengembangkan bisnis rendah karbon melalui proyek CCS/CCUS. Langkah ini dianggap sebagai kunci untuk mempercepat dekarbonisasi dan menyesuaikan diri dengan transisi energi global. Widyawati juga menekankan potensi besar penyimpanan karbon di Indonesia, yang dapat menjadikan negara ini sebagai pusat CCS di Asia Tenggara.


Pentingnya Teknologi CCS/CCUS dalam Mencapai Net Zero Emission 2060

Pertamina mengakui bahwa penggunaan energi fosil masih dominan di Indonesia, yang menyebabkan emisi karbon yang signifikan. Oleh karena itu, teknologi CCS/CCUS dianggap krusial dalam mengatasi tantangan ini. Widyawati menegaskan bahwa upaya pemanfaatan karbon harus serius dilakukan, terutama mengingat kebutuhan energi fosil yang masih tinggi di Indonesia.


Kontribusi Pertamina terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) dan Net Zero Emission 2060

Sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060. Kolaborasi dengan Chevron dalam proyek CCS Hub di Kalimantan Timur menjadi bukti nyata dari komitmen ini. Seluruh upaya Pertamina sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional perusahaan, menciptakan dampak positif terhadap capaian Sustainable Development Goals (SDGs).


Kesimpulan

Kerjasama antara Pertamina dan Chevron dalam mengembangkan teknologi CCS/CCUS menandai langkah penting menuju transformasi energi di Indonesia. Dengan fokus pada dekarbonisasi dan pemanfaatan karbon, proyek ini tidak hanya menjadi inisiatif strategis dalam mengurangi emisi, tetapi juga mendukung visi global menuju energi bersih dan berkelanjutan. Melalui upaya bersama ini, Pertamina dan Chevron berkontribusi pada perubahan positif yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dan pencapaian Net Zero Emission 2060.

Comments


bottom of page