top of page

Maroko Bergulat dengan Kehancuran Pasca Gempa Mematikan


impact of Morroco Earthquake
Medina of Marrakesh. Photo by Sarah Pollok

Gempa Maroko:


Maroko sedang terguncang akibat gempa bumi dahsyat, yang paling mematikan dalam enam dekade terakhir, yang telah merenggut nyawa lebih dari 2.900 orang dan 5.500 orang terluka. Bencana tersebut terjadi pada Jumat (8/9/23) malam, mengguncang kota bersejarah Marrakesh dan melanda Pegunungan High Atlas, meninggalkan jejak kehancuran. Artikel ini menyoroti tantangan yang dihadapi para penyintas, upaya penyelamatan yang berani, dan dukungan internasional yang mengalir deras.


Upaya Penyelamatan dan Kisah yang Menyayat Hati:


Di desa Amizmiz, dekat pusat gempa, tim penyelamat tanpa kenal lelah menyaring puing-puing, bahkan menggunakan tangan kosong dengan harapan menemukan korban yang selamat. Sayangnya, bagi beberapa keluarga, upaya ini terlambat. Mohamed Azaw, seorang warga yang menderita, menceritakan momen-momen panik ketika dia bergegas mengevakuasi anak-anaknya, karena tidak mampu memberikan bantuan yang sama kepada tetangganya.


Penduduk desa di Asni, 40 km selatan Marrakesh, harus menghadapi malam di luar rumah karena hampir semua rumah mereka rusak. Kelangkaan pangan menambah kesengsaraan mereka, karena atap yang runtuh membuat dapur tidak dapat diakses. Pencarian korban selamat sedang dilakukan, dan para tetangga bersatu untuk menyelamatkan mereka yang terjebak di bawah puing-puing.


Desa Tansghart di wilayah Ansi terkena dampak paling parah. Rumah-rumah yang dulunya indah kini terkena dampak gempa bumi, dan menjadi pengingat akan dampak bencana yang menimpa komunitas yang erat ini. Abdellatif Ait Bella, seorang buruh, terbaring terluka dan tidak bisa bergerak, masa depan keluarganya tergantung pada keseimbangan.


Solidaritas Internasional:


Getaran gempa bumi bergema hingga ke Spanyol bagian selatan, yang merupakan bukti intensitas gempa tersebut. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa lebih dari 300.000 orang di Marrakesh dan sekitarnya terkena dampaknya. Menanggapi situasi yang mengerikan ini, Turki, yang masih dalam masa pemulihan dari gempa bumi dahsyat yang terjadi pada awal tahun ini, dan Aljazair, meskipun ada ketegangan diplomatik, telah mengulurkan tangan mereka sebagai solidaritas, menawarkan dukungan dan bantuan kemanusiaan.


Pemulihan Maroko:


Saat negara ini memperingati tiga hari berkabung nasional, bendera dikibarkan setengah tiang untuk menghormati nyawa yang hilang. Angkatan bersenjata Maroko mengerahkan tim penyelamat untuk menyediakan pasokan penting ke daerah yang terkena dampak. Namun, jalan menuju pemulihan tentu akan panjang dan sulit. Kedalaman gempa yang dangkal dan keberadaan bangunan-bangunan batu bersejarah telah memperburuk kehancuran, mengingatkan kita pada kejadian yang terjadi di Turki beberapa bulan sebelumnya.


Kesimpulan:


Ketika Maroko bergulat dengan dampak gempa bumi dahsyat ini, negara ini tetap tangguh, memperoleh kekuatan dari rakyatnya dan curahan dukungan internasional. Gambaran kehancuran, kesedihan, dan keteguhan hati merupakan pengingat akan kerapuhan hidup dan pentingnya persatuan di saat krisis. Jalan menuju pemulihan akan penuh dengan tantangan, namun dengan tekad yang teguh, Maroko akan bangkit dari puing-puing dan membangun kembali dengan lebih penting dari sebelumnya.

Comments


bottom of page