Letusan Marapi
Gunung Marapi, yang secara administratif berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar di provinsi Sumatera Barat, telah diawasi secara ketat. Aktivitas gunung berapi baru-baru ini, terutama letusan eksplosif, telah mendorong pihak berwenang mengeluarkan peringatan dan menerapkan langkah-langkah keselamatan. Berikut ikhtisar kejadian terkini, dampaknya, dan tindakan pencegahan yang disarankan bagi masyarakat lokal dan pengunjung.
Aktivitas Vulkanik Terkini
Sejak 7 Januari 2023 hingga 20 Februari 2023, Gunung Marapi mengalami serangkaian letusan eksplosif, dengan ketinggian kolom berkisar antara 75 hingga 1000 meter di atas puncak. Selanjutnya, letusan berhenti, menyebabkan gempa tektonik lokal dan jauh yang mendominasi aktivitas seismik. Tingkat aktivitas saat ini dikategorikan Level II (WASPADA) yang mengindikasikan kehati-hatian sejak 3 Agustus 2011.
Perkembangan Terkini
Hingga tanggal 3 Desember 2023 pukul 18.00 WIB, letusan eksplosif terakhir terjadi pada pukul 14.54 WIB dengan ketinggian kolom kurang lebih 3000 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna abu-abu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Rekaman seismik menangkap amplitudo 30 mm selama 4 menit 41 detik. Letusan tersebut disertai aliran piroklastik ke arah utara, menempuh jarak 3 km. Meskipun tidak ada aktivitas seismik vulkanik yang signifikan sebelum letusan, data tiltmeter menunjukkan proses letusan yang cepat dengan pusat tekanan yang dangkal. Berdasarkan data Basarnas pada 3 Desember 2023, sedikitnya 75 pendaki terjebak saat Gunung Marapi meletus. Sebanyak 11 orang ditemukan tewas, dan 12 lainnya belum ditemukan.
Rekomendasi Keamanan
Mengingat aktivitas gunung berapi yang sedang berlangsung dan potensi bahaya, pihak berwenang merekomendasikan tindakan pencegahan berikut:
Pembatasan Akses: Warga dan pengunjung dilarang melakukan aktivitas atau mendekati Gunung Marapi dalam radius 3 km dari kawah/puncak.
Jangan Panik: Warga sekitar Gunung Marapi diimbau tetap tenang dan menghindari rumor potensi letusan. Sangat penting untuk mengikuti panduan yang diberikan oleh otoritas setempat.
Tindakan Perlindungan Saat Hujan Abu: Jika terjadi hujan abu, warga disarankan untuk memakai masker saat meninggalkan rumah untuk meminimalkan dampak kesehatan dari abu vulkanik. Selain itu, mengamankan sumber air bersih dan membersihkan atap dari abu vulkanik yang kental juga disarankan untuk mencegah kerusakan struktural.
Koordinasi dan Pertukaran Informasi yang aktual untuk Masyarakat: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BNPB, BPBD Provinsi Sumatera Barat, dan BPBD setempat di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar untuk memberikan informasi terkini mengenai Gunung aktivitas Marapi. Pemerintah Daerah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar disarankan untuk berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi serta Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof Hazairin No 168 Bukit Tinggi untuk update terkini aktivitas Gunung Marapi.
Pemantauan dan Akses Informasi
Untuk pemantauan dan rekomendasi secara real-time, masyarakat dan otoritas terkait diimbau untuk memanfaatkan aplikasi atau website MAGMA INDONESIA (magma.esdm.go.id). Ketika Gunung Marapi terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, keselamatan dan kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Dengan mematuhi tindakan pencegahan yang direkomendasikan dan tetap mendapatkan informasi melalui saluran resmi, penduduk dan pengunjung dapat berkontribusi terhadap keselamatan mereka dan ketahanan keseluruhan wilayah yang terkena dampak.
Comments