Dalam konferensi pers pada Rabu malam (16/11), berita positif untuk transisi energi bangsa kita telah disampaikan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo, yang menyatakan pendanaan untuk meningkatkan transisi energi di Indonesia yang telah disepakati di Forum G20 . Presiden Republik Indonesia tersebut menjawab bahwa akan ada 20 miliar USD bagi Indonesia untuk berkomitmen pada Just Energy Transition Partnership (JETP).
Perlu dicatat bahwa para pemimpin G20 menyepakati 52 poin dalam Deklarasi Bali untuk mendukung pencapaian tujuan komunitas global melalui peningkatan upaya dan komitmen di berbagai bidang. Dalam dua dari 52 poin tersebut, para Pemimpin G20 secara khusus sepakat untuk mempercepat dan mencapai investasi energi yang berkelanjutan, adil, terjangkau, dan inklusif. Kedua poin ini secara khusus relevan dengan sektor energi. Demikian dua butir deklarasi mengenai bidang energi:
Butir ke-11 Deklarasi Bali menggarisbawahi urgensi untuk mengubah dan mendiversifikasi sistem energi dengan kecepatan, ketahanan, keamanan energi, dan stabilitas pasar dengan mempercepat dan memastikan transisi energi yang berkelanjutan, adil, terjangkau, dan inklusif. Ini menegaskan kembali komitmen untuk mencapai Net Zero Emissions gas rumah kaca dengan terus mendukung negara-negara berkembang, khususnya yang paling rentan.
Berikutnya pada poin ke-12 menegaskan kembali dedikasi untuk mencapai 7 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) serta upaya mereka untuk memberantas kemiskinan energi dan menjembatani kesenjangan akses energi. Komitmen untuk mengidentifikasi solusi guna mewujudkan stabilitas, transparansi, dan keterjangkauan pasar energi. Upaya tersebut akan memenuhi target iklim dengan meningkatkan keamanan energi dan rantai pasokan, mendiversifikasi sistem energi, dan mempercepat transisi.
Sesuai dengan poin ke-12, telah diusulkan tindakan nyata untuk perluasan penerapan menuju pembangkit listrik nol dan rendah emisi, termasuk energi terbarukan, kebijakan untuk meningkatkan efisiensi energi, dan teknologi pengurangan dan penghilangan GRK. Mengetahui betapa pentingnya untuk bergerak cepat dengan pengembangan, penerapan, dan penerapan kebijakan transisi menuju sistem energi rendah emisi, termasuk perluasan cepat pembangkit listrik bersih, termasuk energi terbarukan, langkah efisiensi energi, dan penghentian awal penggunaan batubara. kekuatan yang ditembakkan, sesuai dengan keadaan dan berdasarkan kebutuhan nasional untuk mendukung transisi yang adil.
Source:
https://migas.esdm.go.id/post/read/pemimpin-negara-g20-sepakati-deklarasi-bali-ini-poin-penting-kesepakatan-sektor-energi
Comments